Selasa, 25 Maret 2008

Minyak Tanah Tanpa Subsidi DI Jakarta, Konsukuensi Ibu Rumah tangga

Minyak tanah tanpa subsidi sudah diberlakukan di DKI jakarta, dan kemungkinan dilanjutkan ke daerah lain.

Mungkin sebagian pembaca milis gak begitu terkena imbasnya, karena biasa menggunakan gas, tapi banyak ibu rumah tangga tang di luar sana begitu berpikir keras untuk menghadapi kenyataan ini. Juga sebagian besar pengusaha kecil misalnya rumah makan dsb.

Pada saat ini, ibu rumah tangga tentu merasakan kenaikan yang lumayan besar dari plot makanan konsumsi. dari harga beras yang makin naik, harga minyak goreng yang naik, terigu naik dsb. Sebagai ibu rumah tangga tentu dong ingin yang terbaik bagi keluarganya baik dari segi kualitas dan kuantitas.

Dampak naiknya harga minyak tanah ini seperti puncaknya kenaikan yang lain (mungkin bukan, dan ada lagi yang naik). Sebagai ibu terus terang pasti akan sangat berat berpikir dan juga makin dtrees, dimana pendapatna suami (bila ia bekerja ya tambah penghasilan dia) kenaikannya tidak sebanding dengan kenaikan harga harga diluar.

Sebagai ibu tidak hanya berpikir untuk sekarang, tapi untuk masa depan. Bagaimana menyekolahkan anak dan gimana bila terjadi sakit.

Banyak orang dan pakar ekonomi untuk menyarankan menabung dan asuransi. Akan tetapi para ibu pasti tahu, boro boro untu asuransi, untuk bayar makan, listrik dan keperluan aja kurang, gimana ada dana alokasi kesana. Dipaksa, apa mau anak dan keluarga kelapara.

Dilema seperti ini sangat berat dan bisa bikin stress. Gimana nanti anakku, gimana nanti keluargaku, dimana... gimana... gimana.

Ada 2 jalan didepan
1. Biarkan saja (Luweh =jawa)
Pasrah, yang lain juga mengalaminya kok. dengan jalan ini setidaknya bisa berbagi gosip dan cerita dengan tetangga bagaimana susahnya makan, susahnya hidup, sekolah mahal dsb.
Konsekuensinya, hisup makin sulit, pikiran stress, suka marah marah. Bagi saya itu pilihan yang tidak baik.

2. Cari solusi
Ada banyak cara mengahsilkan uang diluar sana. Bukan pekerjaan. Ada banyak bisnis dan jasa yang bisa dilakukan yang akan menghasilkan uang. banyak bisnis memerlukan modal besar. Akan tetapi banyak juga bisnis yang modlnya kecil atau bahkan hampir tidak bermodal. Yang penting anda mau menjalankannya. Tahu tapi gak berbuat apa apa ya sama dengan nomer satu.
Konsekuensinya, anda bisa menambah penghasilan, bisa menabung, bisa merencanakan masa depan yang lebih baik, akan tetapi memulainya dan muali menjalankannya tidak mudah dan perlu kerja keras.


Jadi fenomena naiknya harga sampai naiknya minyak tanah perlu disikapi lebih pintar dan bijak. Mengeluh tidak menyelesaikan masalah akan tetapi menambah masalah. Dalam masa sekarang jadilah tegar, dan mungkin anda akan jadi luar biasa sukses.

Salam
Sigit Pramono

Tidak ada komentar: